Sepuluh Pembalap Terbaik MotoGP 2024

Share:

Sepuluh Pembalap Terbaik MotoGP 2024

Pada akhir musim MotoGP 2024, daftar sepuluh pembalap terbaik dari kelas MotoGP, Moto2, dan Moto3 kembali disusun. Semua pembalap menunjukkan semangat yang luar biasa, tetapi ada beberapa yang benar-benar menonjol.

Gambaran Umum Musim 2024

Musim 2024 kembali menjadi ajang yang penuh aksi dan drama, tempat para pembalap mewujudkan mimpi mereka. Namun, mimpi itu tidak datang tanpa pengorbanan. Mereka mengambil risiko besar yang akan membuat orang biasa gemetar hanya dengan membayangkannya. Bayangkan menyeret tubuh Anda ke aspal di setiap tikungan atau mempertaruhkan ego Anda di depan umum minggu demi minggu. Risiko cedera serius, atau bahkan kehilangan nyawa, adalah sesuatu yang harus mereka hadapi setiap kali mereka naik motor.

Bagi beberapa pembalap, pengorbanan ini bahkan dilakukan dengan bayaran yang minim, atau dalam beberapa kasus, dengan biaya sendiri. Terutama di kelas Moto2 dan Moto3, banyak pembalap yang harus membayar untuk mendapatkan motor yang sering kali tidak kompetitif. Mereka melakukannya dengan harapan ada yang memperhatikan bakat mereka meskipun mereka berada di posisi bawah klasemen.

Namun, di tengah semua perjuangan ini, muncul tugas yang sulit: memilih sepuluh pembalap terbaik. Sebagai editor Motocourse Yearbook, saya merasa ini adalah tanggung jawab besar sekaligus menyenangkan. Walaupun saya tahu tidak semua orang akan setuju dengan pilihan saya, saya yakin daftar ini mencerminkan yang terbaik dari musim ini.

Pilihan Terbaik: Marc Marquez

Tidak ada yang bisa menyangkal pilihan nomor satu saya: Marc Marquez. Musim 2024 benar-benar menjadi kebangkitan luar biasa bagi pembalap Spanyol ini. Setelah melalui “neraka cedera” sejak 2020, termasuk empat operasi pada lengan yang patah, Marquez kembali menunjukkan mengapa ia dianggap salah satu yang terbaik sepanjang masa. Ia menghadapi tantangan besar dengan motor Honda RC213V yang tertinggal jauh dari Ducati dan pabrikan Eropa lainnya. Meskipun demikian, ia berhasil beradaptasi dengan gaya baru ketika pindah ke Ducati.

Marquez langsung menjadi pembalap terbaik di antara pengguna GP23 dan satu-satunya yang mampu menantang pengguna GP24 secara serius. Tidak hanya itu, ia mulai memenangkan balapan, membuktikan bahwa semangat juangnya belum padam. Saya yakin, dengan motor Ducati terbaru, ia akan menjadi ancaman utama pada musim 2025.

Posisi Kedua: Jorge Martin

Di posisi kedua, ada Jorge Martin. Pembalap ini hanya memenangkan tiga Grand Prix, tetapi kecepatan dan konsistensinya sangat luar biasa. Ia melakukan apa yang harus dilakukan untuk menjadi juara, bahkan jika itu berarti mengorbankan beberapa kemenangan demi poin yang lebih aman.

Posisi Ketiga: Francesco Bagnaia

Posisi ketiga ditempati oleh Francesco Bagnaia, yang memenangkan lebih banyak Grand Prix dibandingkan siapa pun musim ini — total 11 kemenangan. Namun, terlalu banyak kesalahan yang ia buat sepanjang musim menjadi penghambat utama. Bagnaia menunjukkan bahwa menjadi yang terbaik pada satu hari tertentu tidak selalu cukup; terkadang, menjadi pembalap yang konsisten di posisi kedua lebih penting.

Pilihan Lain yang Sulit

Jika tiga posisi teratas mudah ditentukan, pilihan untuk posisi berikutnya menjadi lebih rumit. Saya menempatkan Pedro Acosta di posisi keempat. Meskipun ia sering terjatuh, Acosta tidak pernah berhenti melihat dirinya setara dengan para pembalap cepat lainnya. Ia belajar banyak pelajaran penting musim ini.

Namun, apakah ia benar-benar lebih baik daripada Enea Bastianini, yang berada di posisi kelima? Bastianini memenangkan beberapa balapan tetapi kesulitan saat kualifikasi sering kali menjadi kelemahannya. Jika Bastianini sedikit lebih baik saat kualifikasi, mungkin ia bisa menggeser Acosta dari posisi keempat.

Fabio Quartararo dan Johann Zarco

Di posisi keenam, ada Fabio Quartararo, mantan juara yang berjuang keras dengan Yamaha yang kurang kompetitif. Melihat Quartararo berjuang di lintasan membuat kami hanya bisa berharap agar Yamaha memberikan motor yang lebih baik di masa depan.

Sementara itu, Johann Zarco menempati posisi ketujuh. Meskipun menggunakan Honda yang dianggap buruk, Zarco berhasil mengungguli tiga pembalap Honda lainnya dengan mudah dan bahkan finis di sepuluh besar dua kali, di Indonesia dan Thailand. Melihat usahanya, rasanya Zarco layak mendapatkan motor yang lebih kompetitif.

Kelas Moto2 dan Moto3

Di luar kelas utama, ada beberapa pembalap dari Moto2 dan Moto3 yang layak masuk daftar ini. Di posisi kedelapan, ada Ai Ogura, juara Moto2 yang menunjukkan ketenangan luar biasa di kelas yang penuh dengan kekacauan. Ogura adalah contoh pembalap dengan kepala dingin yang mampu menghadapi tekanan besar.

Posisi kesembilan ditempati oleh David Alonso, pembalap Moto3 yang mencetak rekor baru untuk kemenangan terbanyak dalam satu musim — 14 kemenangan. Performanya sangat mengesankan dan menunjukkan masa depan yang cerah di dunia balap motor.

Terakhir, di posisi kesepuluh, ada Aron Canet, yang memenangkan lebih banyak balapan Moto2 dibandingkan siapa pun musim ini. Dedikasi Canet terhadap dunia balap terlihat jelas, baik saat ia di lintasan maupun dalam kehidupannya secara umum.

Kesimpulan

Musim MotoGP 2024 adalah musim yang penuh dengan cerita inspiratif, perjuangan, dan keberhasilan. Dari Marc Marquez yang bangkit kembali, hingga pembalap muda seperti David Alonso yang mencetak sejarah, setiap pembalap memberikan kontribusi unik yang membuat musim ini begitu berkesan. Terlepas dari segala kontroversi dan perdebatan, satu hal yang pasti: dunia MotoGP tidak akan pernah kehabisan aksi spektakuler dan cerita menginspirasi.


Share:

Leave a Comment